Presiden Jokowi Dijadwalkan Buka Fruit Indonesia 2016

By Admin


nusakini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan membuka pameran dan bursa buah nusantara, Fruit Indonesia 2016 pada Kamis, 17 November di Parkir Timur Senayan, Jakarta, yang akan menampilkan 21 jenis buah dari 81 kabupaten sentra buah di seluruh Indonesia, yang akan dihadiri oleh produsen buah segar dan olahan maupun para buyer dari dalam dan luar negeri.

Direktur Jenderal Hortikultura, Spudnik Sujono mengatakan tujuan penyelenggaraan Fruit Indonesia 2016 untuk mempromosikan kekayaan buah Nusantara kepada masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar, sesuai instruksi Presiden Jokowi agar Kementerian Pertanian RI menyelenggarakan pameran dan bursa buah bertaraf internasional, dengan fokus menampilkan kekayaan dan keunggulan buah nusantara. 

"Fruit Indonesia 2016 merupakan kelanjutan dari Festival Buah dan Bunga Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementan dengan Institut Pertanian Bogor atau IPB yang diadakan rutin sejak 2012 di Kota Bogor," kata Spudnik seperti dikutip Kepala Subbagian Humas Ditjen Hortikultura, Ina Ngana kepada pers di Bandung pada Senin (14/11/2016). 

Kegiatan Fruit Indonesia 2016 adalah pameran dan bursa, bussiness matchmaking, pelatihan ekspor, karnaval buah, dan aneka lomba seperti kontes buah unggulan, merangkai buah, lomba dekorasi, lomba fotografi, dan lomba melukis. 

Pameran akan menampilkan 21 jenis buah unggulan ekspor Indonesia di antaranya jeruk, mangga, manggis, durian, pisang, nenas, buah naga, salak, jambu kristal, dan alpukat. 

Peserta pameran adalah petani, pelaku pasar tani, alumni pelatihan ekspor, pelaku usaha, produsen alat pengolahan dan kemasan buah, penangkar benih, produsen benih hortikultura, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, dinas pertanian provinsi/kabupaten/kota, perguruan tinggi dan swasta. 

"Sementara target pengunjung adalah buyer dalam dan luar negeri, produsen buah segar dan olahan nasional dan mancanegara, pengusaha hotel, pengusaha katering, penguhsaha restoran, masyarakat umum, akademisi, pedagang, pelajar dan lainnya," kata Spudnik seperti dikutip Ina Ngana.(p/mk)